Pernahkah kalian melihat seseorang yang selalu menyendiri
dan jarang bersosialisasi? Pasti pernah. Kepribadian semacam ini biasanya
digolongkan sebagai introvert. Mereka cenderung tidak suka keramaian dan
menyelesaikan apapun sendirian. Nah aku termasuk juga ke dalam golongan ini.
Beberapa orang-orang disekelilingku berkata “Aku kasihan sama kamu kayak gak punya teman kemana-mana sendirian”. Oke ini kalau dilihat dari sudut pandang mereka. Kalau dari sudut pandangku, aku merasa baik-baik saja. Aku butuh banyak waktu sendirian dan tidak begitu nyaman berada di tengah keramaian. Secara kasarnya, aku tidak membutuhkan banyak teman. Aku hanya perlu beberapa teman dekat saja.
Aku sering kemana-mana sendiri. Ini bukan berarti aku selalu
sendirian. Ada kalanya bersama orang lain, ada waktunya sendirian juga untuk
hal-hal yang memang bisa dilakukan sendiri. Hanya untuk membeli barang-barang
umum misalnya, butuh waktu singkat jika dilakukan sendiri. Namun bisa memakan
waktu lama bila dilakukan dengan teman-teman lain. Singkatnya, kebanyakan orang
tidak bisa ontime. Aku bisa menyelesaikan belanja dalam waktu 1 jam, namun jika
mengajak teman, butuh waktu 1 jam hanya untuk menunggu dia datang. Lagipula
mood akan memburuk jika kejadian ini terjadi. Hal ini menjadi tidak efisien.
Itu yang menyebabkan aku suka pergi sendiri.
Mungkin aku terlihat penurut dengan pendapat orang, tapi
sebenarnya tidak begitu keadaannya. Aku punya cara berpikirku sendiri namun
terlalu malas untuk berdebat dengan orang lain atau membuat suatu konflik
terjadi. Aku tidak mau menghabiskan waktu untuk konflik dengan orang lain dan
memilih melakukan kesenanganku sendiri. Yah mungkin terdengar egois, tapi
memang begitu.
Terkadang aku juga dibilang cuek. Padahal sebenarnya tidak benar-benar cuek. Mungkin terlihat masa bodoh dengan keadaan sekitar, tapi kenyataannya aku selalu memperhatikan keadaan, menganalisa yang terjadi di sekeliling. Aku suka mengamati keadaan sekitar, memperhatikan tingkah laku orang-orang. Yah mungkin karena ini, aku jadi tahu apa yang terjadi di lingkungan tanpa harus bersosialisai dengan mereka secara langsung.
Pernah aku mengamati sesuatu. Ada sekelompok orang yang
kelihatannya berteman sangat akrab. Mereka bermain bersama. Kemana-mana pun
selalu bersama. Tadinya kupikir mereka benar-benar bersahabat sampai akhirnya
aku tahu ternyata dibelakangnya, mereka saling menjelekkan. Kenapa di depan
mereka bisa memasang tampang manis seperti itu sementara dibelakangnya begitu? Hmmm
entahlah.
Mungkin kebanyakan orang mengatakan aku mungkin akan depresi
karena tidak pernah menceritakan masalahku ke orang lain. Tapi mereka salah.
Aku memang tidak bercerita kehidupanku kepada mereka, tapi aku bercerita ke
teman terdekatku. Menurutku hanya orang-orang tertentu yang perlu tahu.
Kebanyakan orang hanya berpura-pura simpati saja, beberapa orang lainnya malah
senang jika orang lain susah, dan sisanya segelintir orang yang benar-benar
peduli. Maka dari itu, aku hanya bercerita ke segelintir orang saja.
Pernah juga ada yang berkata “Sayang banget kemampuan kamu
kalo kamu introvert kayak gitu”. Apakah benar dengan tetap mempertahankan
kepribadian ini bakal rugi nantinya? Apa benar hanya orang-orang ekstrovert aja
yang bisa sukses? Yah sempat terbesit di dalam pikiranku untuk mulai
perlahan-lahan merubah kepribadian menjadi ekstrovert. Kemudian aku juga
mencoba untuk berubah jadi seperti itu. Namun ternyata, aku sangat tidak
nyaman. Terserah orang lain mau bilang aku aneh atau apapun. Akhirnya aku tetap menjadi diri sendiri.
7/30/2013 01:20:00 PM |
Category:
Curhat
|
0
komentar
Comments (0)