Sekitar 3 tahun yang lalu, aku mendaftar di salah satu perguruan tinggi di Indonesia dan alhamdulillah diterima. Masuk ke jurusan yang aku sendiri gak tau apaan karena cuma asal milih berdasarkan lempar dadu. Yah, yang penting aku kuliah, pikirku waktu itu. Dan ternyata setelah masuk.... wow... susah.. hhahaa... Pantesan keluarga besar aku pada ngasih saran buat pindah jurusan. Tapi di luar dugaan, aku masih bertahan di jurusan ini sampai sekarang.
Nah di perguruan tinggi ini, ada kewajiban masuk asrama di tahun pertama. Pikiran buruk muncul di otakku. Bayangin aja, aku harus masuk asrama dimana 1 kamar terdiri dari 4 orang. Yap, tapi dengan berat hati akhirnya aku mau masuk asrama.
Hari pertama masuk asrama, diantar keluarga menuju kamar asrama. Melewati tangga dan lorong-lorong kecil yang menyeramkan kayak di film horor sampai akhirnya sampai di calon kamar aku. Kamar asrama cukup luas  dilengkapi 2 kasur tingkat, 4 meja belajar, dan 4 lemari kecil. Aku bingung gimana meletakkan barang-barang bawaan yang bejibun itu ke dalam lemari kecil ini. Disana ketemu dengan calon teman sekamar aku. Aku cuma kenalan ala kadarnya karena entah kenapa mood aku lagi jelek. Beberapa lama kemudian, keluargaku pamitan mau pulang ke kampung halaman lagi yang nan jauh disana. Di luar dugaan, aku mewek kayak bocah ampe berjam-jam. Terlanjur malu diliatin banyak orang, jadi aku tambah kenceng meweknya. Hhahaha... Di sisi lain, adik aku yang durhaka itu malah ketawa cengengesan ngeliat aku nangis.
Hari-hari berikutnya aku masih gak kerasan di asrama. Belum begitu kenal dengan teman yang lainnya sekaligus masih kebayang rumah. Maklumlah ini pertama kalinya aku jauh dari orang tua. Hari demi hari berlalu, tanpa terasa aku semakin akrab dengan teman-teman di asrama. Bayangan buruk tentang asrama hilang begitu aja. Ternyata teman sekamarku sangat menyenangkan. Teman-teman selorong di asrama juga menyenangkan. Sayangnya asrama cuma satu tahun.

Comments (0)